Bokap Adalah Kata Tidak Baku Karena

Kata “bokap” sering digunakan dalam percakapan sehari-hari di Indonesia sebagai istilah informal untuk menyebut ayah. Meskipun banyak orang menggunakan kata ini, sebenarnya “bokap” bukanlah kata yang baku menurut kaidah bahasa Indonesia yang resmi.

Penggunaan kata tidak baku seperti “bokap” dapat menciptakan kesan santai dan akrab dalam komunikasi. Namun, penting untuk memahami konteks di mana kata tersebut digunakan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman, terutama dalam situasi formal.

Dalam tulisan resmi, lebih baik menggunakan kata yang baku seperti “ayah” atau “bapak”. Hal ini penting untuk menjaga kejelasan dan kesopanan dalam berkomunikasi.

Alasan Mengapa “Bokap” Dikatakan Kata Tidak Baku

• 1. Tidak terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
• 2. Merupakan istilah slang yang berkembang dalam komunitas tertentu.
• 3. Penggunaan yang umum di kalangan anak muda.
• 4. Menunjukkan ketidakformalitas dalam komunikasi.
• 5. Dapat menimbulkan kesan kurang sopan di lingkungan resmi.
• 6. Memiliki konotasi yang berbeda di berbagai daerah.
• 7. Bisa menyinggung beberapa pihak yang lebih menghargai bahasa baku.
• 8. Tidak sesuai dengan etika berbahasa yang baik dan benar.

Perbedaan Kata Baku dan Tidak Baku

Kata baku adalah kata yang diakui secara resmi dalam bahasa Indonesia, sedangkan kata tidak baku adalah istilah yang muncul dari penggunaan sehari-hari dan tidak tercantum dalam kamus resmi. Memahami perbedaan ini penting untuk meningkatkan kemampuan berbahasa kita.

Penggunaan kata baku sangat dianjurkan dalam konteks pendidikan, media massa, dan dokumen resmi agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh semua kalangan.

Kesimpulan

Meskipun “bokap” adalah istilah yang populer di kalangan masyarakat, kita perlu bijak dalam penggunaannya. Menjaga penggunaan bahasa yang baik dan benar sangat penting untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan sopan.